SINERGI - General Contractor (2): Cerita Tentang Seorang Pemuda Berusia 24 Tahun, Sebuah SPBU dan Se

Hotel 88 Tendean

SPBU SHELL TENDEAN

Hotel 88 Tendean

Hotel 88 Tendean

Hotel 88 Tendean

Hotel 88 Tendean

---

Selamat di-bagi-kan!

Ditulis pertama kali pada tanggal 05 Juli 2015

Bulan Desember tahun 2010, saya masih bekerja sebagai seorang Junior Engineer di sebuah perusahaan konsultan Oil & Gas bernama, PT. Connusa Energindo, berlokasi di bilangan Blok M, Jakarta Selatan.

Hari itu adalah hari Jumat, deadline di kantor mengharuskan saya bekerja lembur sampai pukul 00:30. Dan, saat itu saya masih harus pulang ke rumah lama saya di Cibubur, Jawa Barat. Mengendarai sepeda motor sambil membawa 22set seragam sepak bola dagangan, yang harus saya bawa pulang malam itu karena seragam sepak bola tersebut akan dipakai oleh pemiliknya pada hari Sabtu pagi.

Ketika baru memasuki Jl. Kapt. Tendean, Jakarta Selatan, tiba-tiba hujan turun deras. Membuat saya harus menepi, karena baju bola ini tidak mungkin saya biarkan basah terkena hujan. Saya menyerah dan saya memutuskan untuk menepi bersama beberapa pengendara sepeda motor lain dan kami berteduh menunggu hujan reda, di sebuah SPBU Shell, di Jl. Kapt. Tendean.

Pada saat itu, saya adalah seorang pemuda tanpa ayah, berusia 24 tahun, dan kondisi keluarga mengharuskan saya bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Tubuh saya yang begitu lelah akibat bekerja sejak pagi, belum lagi membayangkan jalur yang masih akan saya lalui dengan sepeda motor saat itu, membuat Saya tidak kuasa menahan tangis, dan saya benar-benar menangis.

Bulan Desember 2014, berjarak 100 meter dari SPBU Shell Tendean tersebut, Seorang pemuda ber-sepeda motor yang menangis di atas sepeda motornya 4 tahun lalu, memulai pembangunan sebuah Hotel Budget pertamanya, di Jakarta.